Selasa, 03 September 2013

MAHAMERU


Gunung Semeru, Mahameru!!
Siapa yang gak tau Gunung ini???
Salah satu Gunung Berapi Tertinggi di Pulau Jawa yang puncaknya disebut Mahameru dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) mampu menyihir para pendaki dengan keindahan didalamnya.
Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur ini mendapat julukan Langit Pulau Jawa dan ada juga yang menyebutnya sebagai Atap Pulau Jawa.


Gunung Semeru
As You Know!!
Sejak munculnya film layar lebar yang berjudul 5cm, Gunung Semeru menjadi topik yang paling sering dibicarakan di kalangan muda-mudi belakangan ini. Film yang booming di tahun 2012 lalu itu ternyata memberikan efek-efek yang luar biasa bagi para penontonnya yang rata-rata awam tentang teknik pendakian gunung.
Dahulunya sebelum film 5cm ini muncul, Gunung Semeru pun sering diperbincangkan di kalangan sekelompok orang yang menyebut dirinya 'Pendaki' atau 'Pecinta Alam' bukan newbie seperti para penonton film 5cm yang akhirnya tergiur untuk mencoba melakukan pendakian ke Puncak Gunung Semeru.

Selain keindahan yang berhasil disampaikan pada film 5cm di Gunung Semeru dengan Puncaknya Mahameru, Gunung ini juga memiliki banyak kisah yang mampu menarik perhatian para pendaki. Sesosok Shoe hoek gie, seorang aktivis Indonesia yang merupakan Mahasiswa  Fakultas Sastra UI ini meninggal di Puncak Mahameru pada tanggal 16 Desember 1969.

Dengan penuh keyakinan bahwa saya mampu melakukan pendakian ke Puncak Mahameru...
Perkenalkan saya seorang wanita yang menyukai tantangan, bukan hidup namanya kalau gak ada tantangan, hehheee
Hari itu 5 hari setelah lebaran, tanggal 14 Agustus 2013. Sebelumnya hal ini sudah dibicarakan dari jauh-jauh hari sebelum tanggal 14 itu tiba. Kemas nama sahabat saya, lebih dikenal dengan sebutan 'Icang' seorang laki-laki yang pernah menjadi pemimpin di sebuah organisasi pecinta alam semasa saya SMA dulu. Icang inilah yang sudah merencanakan perjalanan kami ke Gunung Semeru. Bukan dalam rangka coba-coba ataupun tergiur karna film 5cm yang juga pernah kami tonton, melainkan lebih kepada ingin mengapresiasikan betapa indahnya alam yang Tuhan ciptakan ini.

Yuuppp, Gunung Semeru....
Perjalanan kami awali dengan Briefing bersama tim pendakian gunung semeru. Pendakian kali ini saya tidak hanya berdua dengan sahabat saya Icang melainkan kami berdelapan, maka dari itu saya sebut dengan kata Tim. Tim yang terdiri dari Icang, saya (Lita), Tomi, Bayu, Idek, Adil, Rian dan Dhika mengawali perjalanan dari Pasar Ciputat menuju Stasiun Pasar Senen.

Tim Pendakian Gunung Semeru

Hari itu, Rabu 14 Agustus 2013..
Waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB, saya dan teman-teman telah selesai melakukan briefing dan sudah rapih mem-packing semua kebutuhan kami untuk beberapa hari kedepan.
Dengan penuh kecemasan kami berharap pada keajaiban, keajaiban agar tidak tertinggal kereta api. Karena kereta yang akan mengantar kami ke kota Malang tempat di mana Gunung Semeru itu berlokasi akan jalan pada pukul 13.44 WIB, sementara saat itu tiket kereta yang kami pesan melalui sistem online belum sempat kami tukarkan kedalam bentuk tiket sesungguhnya. Akhirnya Icang selaku ketua rombongan kami memutar otak dan memikirkan bagaimana caranya agar tiket dapat ditukarkan terlebih dahulu.
Kemudian, salah satu diantara kami yaitu Bayu di utus oleh Icang untuk menukarkan tiket terlebih dahulu dengan meminta tolong kepada salah seorang teman satu tongkrongan mereka untuk mengantar Bayu menuju Stasiun Pasar Senen menggunakan Motor.

Tertolonglah kami untuk masalah penukaran tiket..

Okeeey, selanjutnya setelah Bayu berangkat terlebih dahulu meninggalkan kami menuju Stasiun Pasar Senen untuk menukarkan tiket, sekarang saatnya kami berharap-harap cemas mengejar waktu menyusul Bayu ke Stasiun. Keadaan yang penuh kecemasan tidak membuat kami putus asa, semangat saya dan teman-teman tidak luntur dibawah panasnya terik matahari pasar ciputat, tepat pukul 11.30 WIB saat itu kami menjejakkan kaki di pasar ciputat dan mencari-cari angkutan umum yang bersedia untuk di charter menuju pasar senen.

Alhasil, dari banyaknya angkutan umum ternyata tidak ada satupun yang bersedia di charter dengan bujet yang kami sediakan. Akhirnyaaaaa, salah satu teman saya yaitu Tomi menyerukan suaranya agar kami menaiki BUS APTB saja menuju Pasar Senen. Dengan bergegas kami langsung menghampiri BUS APTB dan berbincang dengan kenek APTB nya langsung. Setelah mendengar penjelasan dari kenek APTB bahwa kami akan transit di Harmoni kemudian melanjutkan perjalanan dengan busway yang lain menuju Pasar Senen, saya dan teman-teman dengan penuh keyakinan segera menaiki BUS APTB dan mencari tempat duduk senyaman-nyamannyaaaa.

Begini nihh suasana di dalam Bus APTB..
Tomi duduk berdampingan dengan Rian, Dhika dengan Adil, Idek sendirian ditemani Novel Yakuza Moon nyaaa.. dan saya duduk sebelahan dengan Icang..
Tomi dan Rian
Adil dan Dhika

Idek dengan Novelnya

Saya dan Icang

Perjalanan menuju Stasiun Pasar Senen pun dimulai....
Pukul 11.55 WIB BUS APTB melaju dari pasar ciputat menuju Harmoni dengan kecepatan yang lumayan, saat itu keadaan jalan raya di Jakarta masih belum terlalu ramai dan cukup lancar karena hari itu masih merupakan hari libur lebaran. Sambil melihat jam tangan dan berharap-harap cemas, akhirnya APTB yang kami naiki sampai di Harmoni pada pukul 12.40 WIB. Kemudian kami bergegas turun dari APTB dan berjalan mengantri ke jalur transit untuk menuju Pasar Senen.
Saat itu saya merasa bahwa perjalanan kami menuju Pasar Senen masih diberi kemudahan, ketika kami berada di jalur transit menuju Pasar Senen kami tidak harus menunggu lama karena Busway menuju Pasar Senen pun secepat kilat datang dan kami segera memasukinya....

Lagi-lagi keberuntungan masih berpihak.. Busway yang kami naiki sampai di Shelter Pasar Senen dan kami segera turun dan berjalan kaki menuju Stasiun Pasar Senen. Yuhuuuuuuuu... betapa senangnya hati ketika melihat jam menunjukkan pukul 13.15 WIB saya dan teman-teman berhasil tepat waktu menjejakkan kaki di depan Gerbang Stasiun Pasar Senen.

Sesampainya kami di depan Gerbang Stasiun Pasar Senen tersebut kami segera mencari keberadaan Bayu yang sudah sampai terlebih dahulu dari kami. Ternyataaaaa, kami mendapati Bayu yang sudah memegang tiket keberangkatan kami sedang menyantap Mie Ayam di dekat Gerbang Stasiun. Melihat kenikamatan Mie Ayam yang dimakan oleh Bayu... entah kenapaaaaaaaaa Tomi, Adil, Idek, Rian dan Dhika puuuuuun ikut-ikutan memesan Mie Ayam yang sama dengan Bayu dan menyantapnya dengan lahaaaap..

Sontak dalam hati saya berkata: "Astagaaa, udah jam berapa inii??hmmmm"
Apa yang ada di pikiran saya ternyata terbaca oleh Icang dan Icang pun berkata: " Ehh, makannya bisa di buruin gak?? Udah jam setengah dua niih"

Jam tangan menunjukkan pukul 13.28 WIB..
Perasaan berkata lain, mendadak keberuntungan yang sedari tadi berpihak pada kami rasanya menghilang.. Keyakinan dalam hati berubah menjadi pesimis..

"Tingnungniiingnung Tingnungningnuuunggggg" dari kejauhan suara tersebut terdengar samar ditelinga kami..
yuuppp, suara yang mempertandakan bahwa kereta akan segera jalan..
Akhirnyaaa, kami berdelapan berlari-lari kecil menuju peron di mana Kereta Matarmaja yang akan mengantar kami berada....
Dan kami berdelapan akhirnya sampai di depan tempat pemeriksaan tiket dan berkata kepada kedua satpam penjaga:
" Pak, Kereta Matarmaja" sambil menunjukkan tiket kami...
Satpam menjawab:
" Tuh, keretanya" sambil menunjuk ke arah kereta yang sudah jalan meninggalkan kami...

Yees, say goodbye buat kereta Matarmaja...
Kecemasan saya membuahkan hasil "Ketinggalan Kereta!!!"
Sekejap raut wajah teman-teman saya pun berubah..
Wajah bersalah, wajah pasrah, wajah kecewa, wajah cemas semua terpancar dari raut mereka..
Terlebih Bayu, dia merasa bersalah karna telah memakan Mie Ayam yang membuat teman-teman lainnya tergiur dan ikut memesan Mie Ayam tersebut.. hahahhaaaaa
Yasudahlah yaaaa, dijadikan pelajaran saja hal seperti ituu.. 
Pada saat bersamaan, Icang selaku ketua rombongan terlihat pasrah dengan ke7 tiket yang ada di tangannya, 7 buah tiket yang tidak bisa terselamatkan bahkan untuk ditukar dengan jam keberangkatan lain pun tidak bisa alias "Hanguuuus"
Kenapa cuma 7 yang hangus????
Tim kami memang terdiri dari delapan orang, tetapi tiket yang jam keberangkatannya sama hanya ada 7 dan satu tiket atas nama Tomi Trie Sujatmiko lah yang masih bisa terselamatkan karena jam keberangkatan kereta Tomi adalah jam 15. 20 WIB.
Sempat terjadi kebimbangan di hati Tomi...
Bimbang harus berangkat atau tidak dengan tiket kereta yang ada di tangannya, sementara ke 7 teman-teman Tomi tertinggal kereta dan terlihat pasrah dengan keadaan saat itu..

"gw berangkat apa nggak nih?? kalau kalian gak berangkat, gw juga males berangkat.. tapi kalau kalian tetep berangkat, gw masuk nih ke kereta!!!" Tomi bertanya kepada kami semuaa..

Keadaan saat itu memang sulit dijabarkan dengan kata-kataa.. hahahaa
yang jelas, kami tidak pantang mundur..
Kereta yang seharusnya kami naiki memang sudah jalan, tetapi masih ada jalan lain untuk sampai ke kota Malang.

"Berangkat Tom, lu masuk gih ke kereta.. apapun yang terjadi hari ini kita semua tetep berangkat.." Ucap Icang pada akhirnya..
"Okey, gw masuk nih.. Kabar-kabarin ya kalian berangkat naik apa" Kata Tomi sembari pamitan kepada kami semua..

Setelah Tomi memasuki kereta tersebut, kami (Icang, saya, Idek, Bayu, Dhika, Rian, Adil) sibuk mencari jalan keluar untuk mencapai Kota Malang hari itu juga..
Kalau dibilang niat bangeeettt, mungkin iyeesss kelees yeee...
Kami memang niat bangeet untuk menggapai Puncak Mahameru dan menikmati keindahan alam yang Tuhan ciptakan tersebut...
Sampai akhirnyaaaaa, tidak ada satu pun tiket kereta yang kosong untuk kami bertujuh hari itu jugaaa...
Oke Fineee!!
Pepatah bilang::
Tak ada rotan akar pun jadi

So, tak ada Kereta api... Naik Bus pun jadiii.. Sikaat miriing!!! hahahaaa
Icang dengan segera menghubungi Bus Kramat Jati by phone..
Bus Kramat jati yang kami hubungi tidak ada yang langsung ke Kota Malang, pada hari itu Bus hanya beroperasi sampai Kota Surabaya sajaaa..
Oke Finee!! yang penting sampaiiiiii ke Jawa Timur.. hahaha
Akhhirnya pemesanan tiket Bus Kramat Jati untuk 7 orang pun selesai..
Saat itu waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB..
Booking tiket Bus by phone sudah amaan.. tapiiiiiii, ternyata ada yang membuat kami kurang nyaman..
mau tau apaaa?????

Guyss, pihak Bus Kramat Jati menunggu kedatangan kami untuk standby di pool pada pukul 17.00 WIB..
Sementara pada saat itu posisi kami masih berada di Stasiun Pasar Senen..

You Know What???
Itu artinyaaaa, kita harus LARIIIIIIIIII...hahhaaaa
gak lari juga siihh,cuma kita harus mempercepat gerakan sajaaa agar tidak terjadi ketinggalan kendaraan part 2.. hahhaaa

Semangat kami tak pudar dengan wajah super kumel terlihat dekil dan berminyaak.. akhirnya kami mencharter angkutan umum dari depan Stasiun Pasar Senen menuju LB. Bulus, tempat di mana pool Bus Kramat Jati tersebut berada..
Okeeeyyy, perjalanan di mulaiiii.. berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing pun kami lakukan..
Masih tetap berharap-harap cemas namun tak secemas keberangkatan siang tadi menuju pasar senen..
Mobil angkot yang kami charter pun melaju dengan kecepatan yang cukup kencaaaang..
Supir angkot nampaknya tahu bahwa kami sedang mengejar dan dikejar waktu, hahhaaaaaaa

"Kerjasama yang baik pak supiiirrrr!!!!" saya bergumam..
Tepat pukul 17.00 saya dan teman-teman sampai di depan halaman pool Bus Kramat jati..
Sambil berjalan memasuki gerbang, dua orang teman saya (Icang dan Idek) menyelesaikan administrasi ke ruangan pemesanan tiket..
Saya, Bayu, Rian dan Adil menghampiri kenek Bus yang terlihat sedang membuka bagasi Bus tersebut..
"Pak, Bus yang mau jalan ke surabaya yang mana?" Saya bertanya.
Dengan santainya bapak itu menjawab: "Ini Bus yang mau jalan" sambil menunjuk ke dalam Bus yang terlihat kosong sama sekali tak ada penumpangnya.
Saya sedikit terkejut: "Penumpangnya gak ada pak?" sambil melihat ke dalam bus.
"Iyaa, penumpangnya ya kalian" Bapak itu menjawab..

Jleeeeebbbbbb....Kok bisaaa yaa??
Sudahlah, tidak perlu dipertanyakan.. yang penting kami semua dapat kendaraan menuju Surabayaaa...

Hanya Kami di dalamnya


Cussssss....
Guys, Bus Kramat Jati pun akhirnya melaju pada pukul 17.28 WIB..
Diperkirakan kami akan sampai di Kota Surabaya 16 jam kedepan..
Kami pun mengabari Tomi tentang keberangkatan kami tersebut..

Okeeey, saatnya menikmati perjalanan...

16 jam kedepan berarti pukul 09.00 WIB jika tidak ada halangan kami sampai di Surabaya..
Bismillah..
Suasana di dalam Bus khidmaat bangeet, karna memang hanya kami penumpangnyaa.. hahhaaa
Perjalanan kami berlangsung malam hari, itu berarti saatnyaaa kamiiii TIDUUURRR...

15 Agustus 2013..
Hari sudah berganti guys, itu artinya kami sudah sampai Surabaya.. Melihat jam tangan menunjukkan pukul 09.15 WIB.. Bus Kramat jati menepati janjinya.. kurang lebih 16jam perjalanan benar-benar sudah di tempuh.. Terima Kasih Pak Supir dan Pak Kenek Bus Kramat Jati

Sesampainya kami di Surabaya, kami segera menghubungi Tomi yang juga sudah sampai di Stasiun Malang untuk langsung menuju Pasar Tumpang. Saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan menuju Kota Malang dengan menaiki Bus Kali Sari (Bus Antar Kota) dengan biaya Rp. 26.000/orang..
Sssseeetttttttttttttttttttt...
Tiga jam berlalu, Bus yang kami naiki berhenti di sebuah terminal (saya lupa nama terminalnya) hahaaaaa..
Kami pun turun dari Bus dan segera mencari angkutan umum yang bisa membawa kami menuju Pasar Tumpang..
Pukul 12.00 WIB kami mendapatkan angkutan umum yang bersedia di charter dengan bujet Rp. 70.000; menuju Pasar Tumpag.
Perjalanan menuju Pasar Tumpang pun di mulaiiii...
Wajah-wajah penuh semangat masih terlihat di setiap senyum dan keceria-an teman-teman saya.
"Selamat siang Kota Malang" kalimat ini terucap dalam hati seketika.
Obrolan, canda dan tawa membuat perjalanan kami tidak terasa ternyata kami sudah sampai di Pasar Tumpang...

"Tomi di mana ya"
"Tomi mana Tomii??"
"Si Tomi nunggu di sebelah mana daah??"

Pertanyaan-pertanyaan tersebut serempak kami tanyakan sembari melihat ke arah kanan jendela angkutan umum yang kami naiki... Sembari celingak-celinguuk mencari teman kami Tomiiii....
Akhirnyaaaaa, kami menemukan sesosok bocah yang sedang duduk di bawah pepohonan memangku Tas Camera yang lumayan besar.. yaaaaapp, siapa lagi kalau bukan Tomi..

Serempak kami dari dalam angkutan berteriak:: "Tomiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii"
Tomi yang juga menyadari kedatangan kami merespon seruan kami dan berkata: "Woooyy, Orang Gilaaaa"
"hahahahhahaaaaaaaaa..."
Pada saat itu, hal seperti ini terdengar sangat lucu, kami bagaikan sahabat lama yang terpisahkan dan dipertemukan kembali.. Senang rasanya akhirnya Tim kami lengkap lagiiiii...
Kami pun segera turun dari angkutan tersebut, Tomi menghampiri kami dan menyalami kami satu persatu.
Sambil bercerita tentang perjalanan yang masing-masing kami rasakan, langkah kami tertuju pada sebuah rumah. Rumah yang menjadi basecamp para pendaki yang hendak melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Pada saat kami sampai di basecamp waktu menunjukkan pukul 13.25 WIB, kami menemui sang pemilik basecamp yaitu Bang Adi namanya dan mengobrol-ngobrol sejenak sambil meminta tolong untuk di carikan kendaraan Jeep yang bisa mengantar kami menuju Pos Ranupani, Gunung Semeru.

Hari itu, 15 Agustus 2013 Pasar Tumpang terlihat sangat ramai, ramai karna banyak sekali pendaki yang ingin juga menjejakkan kakinya ke Gunung Semeru yang rata-rata sama tujuannya yaitu hendak melakukan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 2013.
Perjalanan saya dan teman-teman saya ini bisa dibilang memiliki tujuan yang sama pula dengan pendaki yanglainnya. Selain ingin mengapresiasikan betapa indahnya alam yang Tuhan ciptakan, kami juga ingin merasakan bagaimana indahnya melakukan Upacara di Gunung yang juga kelilingi pendaki dari berbagai daerah.

Karena moment yang kami ambil bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia, segala jenis resiko harus kami tanggung salah satunya adalah Kehabisan Jeep yang bisa mengantar ke Pos Ranupani dan harus mengantri giliran. Hahahahaaaa

"Jeep nya adanya nanti sore mba" ucap Bang Adi kepada saya..
Sambil melihat ke arah teman-teman,kemudian saya berkata: "Jam berapa ya bang kira-kira?"
"Sedang diusahakan sih mba, kalau jam 5 gimana?" Sahut Bang Adi.
Sambil berunding dengan teman-teman akhirnya saya berkata: "Okeee, gak apa-apa Bang, yang penting ada jalan kami menuju Ranupani, hehehee"

Sambil menunggu Jeep datang, Bang Adi mempersilahkan kami untuk bersih-bersih dan beristirahat sejenak.
Kemudian kami pun beristirahat meluruskan badan sambil berbincang-bincang dengan pendaki yanglainnya...

Waktu terus berganti dan menunjukkan pukul 16.30 WIB, saatnya kami merapihkan packing-an kami dan bersiap-siap melanjutkan perjalanan. Sang pengemudi Jeep pun tiba dan kami segera mengeluarkan Cariel kami untuk dimuat di atap Jeep. Karena satu Jeep maksimal berisi 15 orang, jadi kami yang berjumlah delapan orang digabung dengan pendaki lain dalam Jeep yang sama. Tawa, riang, canda menghiasi sore kami di Pasar Tumpang sambil mengabadikan moment kami berpose-pose di depan Jeep merah yang siap mengantar kami ke Pos Ranupani.


Dhika


Adil, Idek, Dhika

Perjalanan menuju Ranupani pun dimulai, pukul 17.25 WIB mobil Jeep yang kami naiki melaju dengan kecepatan sedang. Pemandangan indah dan udara yang sejuk menambah semangat kami sore itu. Namun sayang, keindahan pemandangan hanya bisa kami nikmati sebentar karena hari mulai gelap dan udara pun semakin dingiiiiiiiiinn... "bbrrrrrrrrrrrrr" saya dan teman-teman menikmati dinginnya perjalanan malam di atas Jeep terbuka melewati jalanan yang cukup extreme, berliku-liku dan bergejolak.

Waaaaawwwww, ternyata jarak Pasar Tumpang ke Ranupani lumayan jauh yaaaaa. Setelah kurang lebih dua jam di atas Jeep, akhirnya pukul 19.30 WIB kita sampai di Pos Pendakian Ranupani. Kami turun dari Jeep dan segera mengambil barang-barang bawaan kami masing-masing. Setelah itu, kami menyelesaikan pembayaran kepada sopir Jeep tadi dengan biaya Rp. 45.000/orang.

Udara dingin Ranupani membuat tubuh bergetar jika hanya berdiam diri saja. Lalu kami sesegera mungkin mencari warung untuk mengisi tenaga kami. Sambil menyantap sepiring nasi dan semangkok bakso, kami berdiskusi ringan membicarakan rencana perjalanan kami malam itu.
Jeeeng jeeeeeeeeng......
Selesai makan malam Icang dan Bayu segera menuju Pos Pendaftaran untuk melakukan Registrasi, sementara Saya, Idek, Tomi, Dhika, Rian dan Adil menunggu di sebuah Mushola di dekat pangkalan mobil-mobil Jeep. Rencananya, malam itu kami mau menerobos dinginnya malam hingga ke Ranukumbolo. Tetapiiii keadaan berkata lain. Icang dan Bayu kembali dari Pos Pendaftaran menghampiri kami dengan membawa kabar bahwa kami tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Ranukumbolo malam itu karena waktu pendaftaran sudah di tutup dan akan dibuka kembali esok paginya pukul 08.00 WIB
Itu artinyaaaaa, malam itu kami harus mencari tempat beristirahat... Daaaaan Mushola itulah yang menjadi tempat istirahat kami malam itu...
Dengan memanfaatkan teras Mushola, kami mencari alas yang bisa memberi kami sedikit kenyamanan dari dinginnya udara malam di sekitar Ranupani dan dapatlaah sebuah karpet yang ada di samping Mushola, entah karpet tidak terpakai atau karpet yang memang masih terpakai. Akhirnya, kami gelarlah karpet tersebut dan sesegera mungkin kami merebahkan badan...

Waktu terus berputar, ntah kenapa malam itu rasanya perputaran waktu berjalan sangat lambat...
Karpet yang menjadi alas kami berbaring tidak bisa memberikan kenyamanan. Memakai Sleeping Bag dan posisi kami yang berhimpitan satu sama lain pun sudah kami lakukan untuk menghalang udara dingin yang berhembus hingga menembus kedalam tubuh kami, tetapi semuanya nihiil..
dingiiiiiiinnnnnnn
Dinginnya Ranupani menggetarkan seluruh anggota tubuh kami, karbondioksida yang kami keluarkan dari hidung pun terlihat ber-asaaap saking dinginnyaa... Bbbbrrrrrrrrrrrr
Sampai akhirnya waktu subuh pun tiba..
Sebagian diantara kami menunaikan ibadah Shalat Subuh, sebagian lagi mencari sarapan pagi yang bisa kami santap rame-rame..

Ibadah sudah, sarapan sudah... saatnyaaa Packing..
Yuupp packing .. 16 Agustus 2013 pagi itu setelah packing selesai kami segera menuju pos pendaftaran..
Pukul 06.40 WIB kami sampai di Pos Pendaftaran Gn. Semeru..
Sesampainya kami di Pos Pendaftaran ternyata pos tersebut belum dibuka dan kami pun menunggu dengan setia.. ahahhaaaa
Sembari menunggu kami berleyeh-leyeh, duduk-duduk dan tertawa sesekali ada yang lucu diantara kami..
Oiyaa guys, perlu kalian tahu yaaa.. teman-teman satu tim saya ini merupakan orang-orang yang bisa dibilang lucu!! Kenapa lucu? Karena mereka bisa membuat saya tertawa lepas dengan segala tingkah laku mereka yang aneh, candaan yang asing di telinga saya dan cerita-cerita pengalaman mereka yang bisa dibilang seruu.. hahaaa mereka asik..
Satu lagi nih diantara kami berdelapan.. ada teman kami yang paling susah diajak serius...Dhika namanya, segala sesuatu yang kami bicarakan pasti selalu saja ditanggapi dengan candaan yang membuat kami akhirnya melontarkan tawa hingga kadang terbahak-bahak..
Pagi itu rasanya ingin sekali mengabadikan banyak moment di Ranupani.. Tapi sayang sekaliiiiii, cuaca kurang mendukung untuk melakukan pengambilan gambar dengan kamera..
Cuaca pagi itu berkabut dan gerimis..
Akhirnya pukul 07. 15 WIB pos pendaftaran mulai dibuka, woooooowwww.. ratusan pendaki langsung berkerumun di sekitar pos pendaftaran.. mengingat esok hari merupakan HUT RI (17 Agustus 2013) ternyata banyak sekali pendaki yang ingin melakukan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Gunung.. Okee Fine itu tandanya gunung semeru tak akan sepi toohh..
Akhirnya Icang berhasil mengantri untuk mengambil selembar Formulir Pendaftaran dan Form Perjanjian.. kemudian kami membantu Icang mengisi form tersebut, di sela-sela pengisian formulir Icang membacakan form perjanjian antara pendaki dengan pengelola TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) yang isinya..

"Bahwa, pendakian hanya boleh dilakukan sampai Pos Kalimati saja.. Tidak diperbolehkan mendaki hingga puncak Mahameru, jika melakukan pendakian hingga Puncak Mahameru maka segala resiko ditanggung pendaki"

Kurang lebih seperti itu bunyi butir perjanjiannya.. Sekilas kami sempat sedih mendengar isi perjanjian tersebut tetapii ketika diakhiri tawa karena cara membaca Icang yang agak dimirip-miripkan dengan cara membaca Proklamasi, entah kenapa rasanya jadi lucu.. apalagi ketika Bayu, Tomi, Dhika sesegera mungkin menghiasi akhir perkataan Icang dengan sebuah iringan musik yang berasal dari suara mereka masing-masing  dan gaya mereka masing-masing seolah memainkan alat musiknya... HAHAHAHAAAAA

"Feng-feng-feng.... Feng-feng-feeeeng feng-feng-feeeeeeeng" (<----Baca dengan nada lagu Indonesia raya)

Tertawalah kamiiii.. Hahahaaaa
Surat perjanjian memang berbunyi seperti itu, tetapi tidak mematahkan semangat kami untuk tetap berusaha menjejakkan kaki hingga Puncak Mahameru yang jelaas sekali, resiko kami tanggung masing-masing...
Setelah itu, surat perjanjian pun kami serahterimakan kepada pihak Pengelola TNBTS.
Pendaftaran pun selesai itu artinya kami sudah di izinkan untuk memulai langkah kami menuju Gunung Semeru..
Bedoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing kami mulai... Saat itu dalam doa, kami berharap perjalanan kami berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun.. Amiin
Hari itu kami sempat mengabadikan beberapa Video sebelum kami berangkat..

Resort Ranupani
Akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu telah tiba...
Pukul 08.29 WIB mulailah perjalanan kami dari Ranupani menuju Ranukumbolo.. Hari itu salah satu teman saya yaitu Idek terpilih sebagai Leader dalam tim kami..
Langkah kaki kami terlihat bersemangat, kami beriringan satu sama lain, saling menjaga, saling memperhatikan, saling membantu, saling berbagi..
Daaaaaann, tidak lupa diselingi tawa dan candaa pastinyaa.. ahahhaaa

Setelah berjalan beberapa menit dari Ranupani, kami mendapati Gapura yang bertuliskan "Selamat Datang"
Di sekitar gapura Selamat Datang tersebut terdapat perkebunan sayur milik penduduk sekitar.
Setelah melewati gapura itu, kami terus berjalan ke sebelah kiri..
Biasanya bagi pendaki yang baru pertama kali melakukan pendakian ke Gunung Semeru akan sulit menemukan jalur pendakian, bahkan terkadang hanya berputar di desa Ranupani saja..
Nahhh, jalur pendakian yang sebaiknya dilewati yaitu setelah kita mendapati gapura selamat datang tersebut, perhatikan terus ke sebelah kiri arah menuju bukit dan jangan mengikuti jalur yang lebar, karena itu merupakan jalur ke arah perkebunan warga.

Jalur pertama menuju Ranukumbolo cukup landai dan santai. Menyusuri bukit yang di dominasi dengan tumbuhan alang-alang, tidak terdapat petunjuk arah tetapi jalur sangat terlihat jelas karena sudah sering dilalui oleh para pendaki lainnya.

Jalur yang kami lalui
Selain di dominasi oleh tumbuhan alang-alang, sepanjang jalur juga dapat kita jumpai beberapa pepohonan yang tumbang dan ranting-ranting di atas kepala yang membuat kita harus merunduk untuk melalui jalur tersebut.
Idek yang menjadi Leader kami sering meneriakkan kata "ARILPONTANG" ketika mendapati pepohonan yg tumbang agar rekan-rekan yang berada di belakang Idek memberikan kode yang sama juga kepada yang lainnya secara estafet..
ARILPONTANG adalah kepanjangan dari "Awas Keril Pohon Melintang" hahhaaa

Setelah berjalan kurang lebih sekitar satu setengah jam, kami mendapati sebuah bangunan seperti shelter..
dan ternyata itu adalah Pos 1.. yuupp... di Pos Pertama inilah kami beristirahat cukup lama sambil berbincang dengan beberapa pendaki yang kami temui di Pos tersebut, kami meluruskan kaki sambil menyantap perbekalan dan mengatur nafas untuk persiapan melanjutkan perjalanan kembali..
Istirahat
Waktu menunjukkan pukul 10. 22 WIB istirahat sudah cukup, perjalanan pun kami lanjutkan..
Masih beberapa Kilo Meter lagi dan masih ada tiga buah Poslagi yang harus kami lalui untuk sampai di Ranukumbolo yang katanya Indaaaaah sekaliii..
Kemudian kami pun melanjutkan perjalanan.. Posisi masih sama, yaitu Idek tetap sebagai Leader kami..
Candaan tak habis-habisnya keluar dari masing-masing individu yang tergabung dalam tim saya, karena terbilang lucu maka saya pun ikutan tertawa.. Tertawa sebagai penghilang lelah.. bahkan hingga terbahak-bahak.. Dan dari hasil candaan yang terlontarkan oleh teman-teman saya terdapatlah sebuah pemikiran untuk membuat kode suara..
Akhirnya beberapa langkah setelah melewati Pos Pertama tersebut, kami tiba-tiba menghentikan langkah..
teman-teman saya mengusulkan sebuah kode untuk menandakan sesuatu hal.. Yaitu seperti inilah kodenya::
Sebuah teriakan yang bernada, dan jika di tuliskan seperti inilah bunyinyaa..
"Heeeuuuuuu hee' "
1x Heeeuuuuu hee' Artinya Beristirahat
2x Heeeuuuuu hee' Artinya Atur Jarak jika ada yang tertinggal
3x Heeeuuuuu hee' Artinya BAHAYAAA

hahahhaaa..

Setelah itu perjalanan kami lanjutkan...
Melewati Pos kedua dan Pos ketiga tanpa kendala...
Hijaunya dedaunan dan tingginya pepohonan, menghiasi pandangan mata kami..
Kicauan suara burung yang terdengar menyemangati langkah kami..
Ranukumbolo pun menanti kedatangan kami..
karena ada pepatah bilang "Tak akan lari gunung kau kejar" maka kami selalu santai melakukan perjalanan..
Semakin mendekati Ranukumbolo, semakin semangat melangkah rasanyaa..
Tepat 4 jam sudaah kami berjalan dan akhirnya menapakki jejak di Pos 4..
Itu artinyaaa, Ranukumbolo sudah di depan mata..
Benar saja rasanyaaa, beberapa langkah setelah melewati Pos 4..ternyata kami sudah berada dekat dengan Ranukumbolo.. Saya dan teman-teman bisa melihat betapa indahnya Danau Ranukumbolo dari atas.. Dan tampak di sekeliling danau terdapat berjajar tenda pendaki yang sudah berdiri... Banyaaaaak sekaliii....
Ranukumbolo tampak ramai seperti sedang ada festival.. hahahhaaaaa




Ranukumbolo tampak dari atas
Rasa syukur terucap berkali-kali dalam hati Alhamdulillah Ya Allah.. Sambil terus berjalan menuruni jalanan berdebu menuju dasar Ranukumbolo..
Rasanya ingin berteriak "Hhuuuuuuhhhhh...." atau "Waaaaawwwww..." sekeras-kerasnyaaa.. karena begitu senang rasanya bisa sampai dan melihat langsung keindahan ciptaan Tuhan.. Danau yang tak pernah surut berada di sekeliling bukit.. menjadi sumber mata air bagi para pendaki.. Luar biasaaa... Allah Sungguh Maha Besar...
Tomi
Mereka

Akhirnyaaa, sampai juga di Ranukumbolo.. Total perjalanan yang kami tempuh dari Ranupani ke Ranukumbolo adalah 4,5 jam..
Sesampainya kami tepat di depan Ranukumbolo, kami segera mencari lokasi untuk mendirikan tenda...
Hari itu 16 Agustus 2013, Ranukumbolo sangat dipadati oleh para pendaki dari berbagai kalangan dan berbagai daerah, mereka ingin melakukan upacara pengibaran bendera 17 Agustus 2013 di Ranukumbolo esok harinyaa...

Setelah memantau sejauh mata memandang, akhirnya kami mendapati sebuah lapak untuk mendirikan tenda..
Tenda kami berdiri di depan danau ranukumbolo membelakangi jalur tanjakan cinta..
Setelah tenda berdiri, kami membagi tugas dan segera mempersiapkan makan sore sekaligus makan malam..

Masaaaaak
Ambil Air
Waktu menunjukkan pukul 16.30.. tidak terasa sore itu kami lewati banyak moment seru di ranukumbolo, mulai dari memasak, mengambil air, makan bersama, membersihkan perabotan yang sudah selesai dipakai hingga bercanda dan tertawa. Tanpa kami sadari, seketika ranukumbolo menjadi padat, layaknya pasar malam.. hahhahaaaa

Ranukumbolo, 16 Agustus 2013
To Be Continued

Selasa, 28 Mei 2013

Pendakian Umum Okp. Ganespa (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango)

Siapa yang gak kenal Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang terletak di tiga wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi. 
Ketinggian puncak gunung ini mencapai 2.958 mdpl (meter diatas permukaan laut) atau sekitar 9.705 kaki.
Bagi para pendaki terdapat tiga akses pintu masuk resmi untuk bisa masuk menuju puncak gunung ini, yang pertama melalui Cibodas – Bogor, Gunung Putri – Cipanas, dan Salabintana – Sukabumi.


TNGGP
"tak akan lari gunung kau kejar" kalimat itu pasti sudah sering kita dengar. Tidak dengan berlari kita bisa mencapai puncak gunung, melainkan dengan berjalan senormalnya saja kita pun bisa sampai menginjakkan kaki di puncak gunung, karna sampai kapanpun puncak gunung tidak akan pernah berpindah tepat.

Sudah hampir satu tahun, kaki ini tidak mendaki gunung. Sudah lima tahun pula kaki ini tidak menepakkan jejak di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Sampai akhirnya awal Maret lalu terdengar kabar bahwa sebuah Organisasi yang bernama Okp. GANESPA mengadakan Pendakian Umum ke TNGGP untuk bulan April. Mendadak rasa rindu akan kesejukkan udara pegunungan, rindu mendaki, rindu kedinginan, rindu kebersamaan, rindu kedekatan dengan alam muncul dengan tiba-tiba. "Aku harus menginjakkan kaki kembali di Puncak Gede"

Pendakian di lakukan melalui jalur Gunung Putri-Cipanas, Bogor.

20 April 2013, setelah bermalam di homestay pagi harinya kami peserta Pendakian Umum yang tergabung dalam Okp. Ganespa berjumlah 75 Pendaki memulai perjalanan melalui jalur Gunung Putri, Cipanas-Bogor.. yuhuuuu, jumlah yang tidak sedikit..  hhahaa

Para pendaki yang mayoritas laki-laki (7 Perempuan, 68 Laki-laki) tidak mematahkan semangat ku untuk mencapai Puncak Gede. Aku salah satu wanita yang ada diantara 75 orang peserta pendakian lhoo..
hahhaaaaa, berada di sekeliling laki-laki menjadi sebuah hal yang biasa bagiku saat mendaki, yaaa mungkin karena peminat dari Hobi Hiking ini rata-rata memang laki-laki, dan perempuan itu hanya beberapa saja yang punya hobi seperti ini, jadii harap maklumlah yaaa.. 

guuuuys, perlu kalia ketahui yaaa.. Jalur Pendakian Gunung Putri ini lumayan memiliki tantangan tanjakan yang curam ketimbang Cibodas lhooo... bagi kalian para pemula, sebaiknya coba jalur pendakian Cibodas saja, karna jalur Cibodas relatif lebih mudah guuys :)

Lihatlaahhh jalur yang aku tempuh bersama kawan-kawan Pendakian Umum Okp. Ganespa.. Waaawww banget kan?? hahhaaaa
Nah pendakian melalui jalur gunung putri ini awalnya kita  melintasi jalan setapak yang banyak perkebunan milik penduduk seperti foto yang ada di atas tuhh :)
Selain jalan setapak dan perkebunan warga yang kita lewati,  ada sebuah sungai kecil yang lumayan deras airnya yang konon kalau lagi hujan ketinggian debit airnya bisa selutut kaki orang dewasa.
Dan yang menarik sepanjang jalan setapak ini adalah kita bisa mengamati sistem pengairan tanah perkebunan dan juga suplai air minum ke rumah penduduk yang melalui sebuah pipa panjang disamping jalan setapak.


Pendakian melalui jalur gunung putri ini memang sangat menantang. Sebenarnya sih yaa, setiap pendakian memang menantang semua jalurnya.. ahahaaa
Guuuys, dalam pendakian melalui jalur putri ini kita pasti akan menemukan banyak akar pepohonan, dan banyak juga pohon-pohon yang sudah tumbang. Bagiku, inilah pemandangan yang indah. Pohon-pohon yang besar dan tinggi-tinggi, akar-akar yang kuat dan besar-besar menjadi pemandangan yang tidak membosankan untuk dilihat selama mendaki.
Kurang lebih satu jam perjalanan kita akan segera sampai di sebuah gerbang bekas kantor Taman Nasional yang sudah tidak terpakai yaitu di atas 1.850 Mdpl. Nah disini biasanya para pendaki memulai perhitungan waktu tempuh untuk sampai ke puncak. Setelah melewati gerbang bekas kantor TNGGP itu, kita mulai memasuki Pos Kedua yaitu Legok Lenca (2.150 Mdpl). Berjalan dari Pos dua menuju Pos berikutnya, tenaga kita semakin terkuras, karna track yang kita tempuh semakin berat juga cuaca yang lembab dan dingin membuat tubuh kita sedikit malas untuk di gerakkan, hahhaaa.
Naahhh, Pos berikutnya adalah Buntut Lutung yang berada di 2.300 Mdpl. Tempat ini agak lega dan lumayan bisa istirahat sebentar karena ada penjual kopi dan teh, uppppss ada pasukan penjual  Nasi Uduk juga lhooo.

Sekedar informasi, bagi kalian yang baru mau melakukan pendakian ke TNGGP, jangan heran yaaa kalau kalian bertemu dengan Penjual Kopi, teh bahkan Nasi Uduk.. hhahahaaaa
para penjual nasi uduk, kopi dan teh tersebut adalah penduduk sekitar gunung putri yang sudah terbiasa naik turun TNGGP, mereka berjualan dengan niat membantu persediaan logistik pendaki. Yaaaa, kalau kalian bertemu mereka, jangan heran yaa dengan harga yang mereka tetapkan... hehehee
Yuukkkk, lanjutkan perjalanan menuju Puncak Gede, Semangaaattttt!!!! Berikutnya kita menuju Lawang Seketeng guuyys :).
Lanjuttt!!
Selanjutnya jika sudah melewati jalur Lawang Seketeng yang lebih terjal dari sebelumnya ini maka akan terbiasa di jalur berikutnya yaitu Pos Simpang Maleber (2.625 Mdpl) dengan kondisi yang hampir mirip namun tidak begitu menguras tenaga karena dibantu banyak akar pepohanan. Nah dari Simpang Maleber jalur sudah semakin landai dan bisa bernapas lega dan tidak berapa lama alun-alun Surya Kencana tempat yang dituju oleh para pendaki membentang di depan mata.

Yuuupppp, Alun-alun Surya Kencana..
Salah satu hal kenapa gw kangen banget mendaki ke TNGGP adalah iniiii...
<-------
Alun-Alun Surya Kencana...
Alun - alun Surya Kencana berupa sebuah lapangan datar dan luas di ketinggian 2.750 mdpl di sebelah timur puncak Gunung Gede. Yang di dalamnya adalah berupa padang rumput dan bunga Edelweis.
Indaaaaaaaaaaaaaahhhh banget, suwerr deh.. hahaa
Konon katanya:: Surya Kencana adalah nama seorang putra Pangeran Aria Wiratanudatar ( pendiri kota Cianjur ) yang beristrikan seorang putri jin.


Guuyyss, akhirnya Tim Pendakian Umum Okp. Ganespa sampai di Alun-alun Surya Kencana, mulai pendakian pagi hari pukul 07.30 aku dan kawan-kawan pendaki lainnya yang tergabung dalam Pendakian Umum Okp. Ganespa sampai di Alun-alun ini Pukul 14.00 WIB.. Hahahaaa
menakjubkan, pendakian yang menyenangkan dan juga melelahkan terbayar dengan kesejukkan Alun-alun Surya Kencana yang menyambutku dan kawan-kawan dengan hembusan angin dari pepohonan yang ada di alun-alun salah satunya pohon-pohon eidelweis. Waaawwww..

Karena ingin menikmati Alun-alun Surya Kencana, akhirnya Peserta Pendakian Umum Okp. Ganespa pun memutuskan mendirikan tenda dan bermalam di Alun-alun surya kencana. dan akan menuju Puncak Gede keesokan paginya..... yuhuuuuuuuu, Guuyss.. Alun-alun Surya Kencana emang TOP banget, apalagi kalo langit sudah mulai gelap.. Cobaiiin dehhhh... hehheee



Kesempatan Narsis di Alun-Alun Surya Kencana, keren kaan??? hahahaaa
<------------------->






 

Menikmati kebesaran Tuhan itu banyak caranya, dengan Foto-foto beginipun sudah termasuk menikmati Indahnya alam yang Tuhan Ciptakan, Allahu Akbar..

Waktunya masaaakkkk ;)


Narsis






Selagi ada kesempatan, mari kita abadikan gambar-gambar indah dari wajah-wajah narsis.. ahahhaaa







Inii niih, Basecamp kita (Pendakian Umum Okp. Ganespa) di Alun-alun Surya Kencana, Gunung Gede Pangrango, 20 April 2013

PU. Ganespa



Kebersamaan ini yang akan selalu di rindukan sampai akhir zaman.. tidak memandang cantik atau tampan, kaya atau miskin, kuat atau lemah, ketika kita bersama-sama, maka kita menjadi sama tanpa ada perbedaan yang menonjol.


satu dalam kebersamaan


Ketika sudah mulai sore, Tenda Peserta Pendakian dan Tenda Panitia semua sudah berdiri dan siap di huni.. 
Waahh, Guys, kalo hari mulai sore gituu yaa, kabut mulai turun tuhh, cuaca mulai mendinginkan seluruh tubuh.. "berrrrrrrrrrrrrrr"
saatnya menikmati Api Unggun.. yuhuuuuuu.... mari merapatkan dudukan supaya angeeetttt.. hahahaaa


Api Unggun
basecamp (semua tenda siap dihuni)

waaaahh, sensasi kalo kita berada di gunung ituuu, yaaaaa DINGIN.. ahahaa
dinginnya menggetarkan seluruh tubuh..
Malam itu kami peserta Pendakian Umum Okp. Ganespa kebanyakan yang tepar guys.. hahaaa
Gak semua sih, hanya beberapa saja.. 
sisanya menikmati dinginnya malam sambil menghadapi api unggun dan memandangi luasnya langit yang dihiasi bintang-bintang.
wuiidiiihhhh, kerenkan.. Cobabayangin ya Guys.. heheheeee


Masih asyik di depan Api Unggun
Guys, karna dunia ini berputar.. maka malam pun berganti jadi Pagi.. naaahhhh!! pagi harinyaaa beberapa orang dari 75 peserta Pendakian Umum menyempatkan diri untuk melihat Sun Rise di Puncak Gede..
nihhhh foto Sun Rise di Puncak Gede::
Sun Rise
Setelah menikmati sun rise , mereka kembali ke basecamp untuk mengikuti agenda acara panitia Pendakian berikutnyaa.. Guys sebelum agenda acara panitia di mulai, kita para peserta dan panitia menyempatkan diri buat narsis.. hahaaaaa..
Narsis itu sudah menjadi sebuah tradisi yaa kalo Hiking itu yaa wajib Narsis.. hahhahaaa

Niihh Foto-foto narsis di sekitar Basecamp Alun-alun Surya Kencana::

ciiaaattt...
loncatlaahh
bersih-besih di pagi hari
yuhuu, wajah-wajah narsis
Ketua Pelaksana PU. Ganespa
Peserta PU dari Bandung
inii niihh, aku dan teman ku
Panitia PU
hmmm
weeww
yess maan!! hahaa
santaap man!!

KoorLapnya nih Guys
eaaaa, ada aja yang iseng kan.. hahaa

ada aja yang bikin ketawa yuhuuu
Guys, kalo mau di Publish disini kayaknya kebanyakan deh Foto-foto Pendakian kita yang narsis.. hahhaaaa
kayaknya segitu cukup yaa hahaaa. NEXT......
setelah bernarsis ria, bergegas masak untuk sarapan, kemudian Packing guys.. kita Packing untuk meninggalkan Alun-alun Surya Kencana dan menjejakkan kaki di Puncak Gede..
Naahhh, sebelumnya kita briefing dulu nih sama Panitia Pendakian Umum untuk mengetahui agenda berikutnyaa.. setelah Briefing dan ada sedikit pemilihan peserta pendakian "Ter....."
baruuu deh, kita cussss...
Tapiii yaa Guys......
Setiap kita mau melangkah, selain berdoa demi keselamatan kita, kita selalu mengabadikan moment disana, yaaaa apa lagi kalo bukan Narsis.. ahahhaaa
ini Foto saat Pemilihan peserta "Ter..."
salah satu peraih peserta Ter.....
pemilihan peserta "Ter..." sudah, Briefing pun sudah selesai..
saatnya melanjutkan perjalanan...
Perjalanan menuju PUNCAK GUNUNG GEDE..

siap berangkaaatt
Foto Bersama Sebelum Ke PUNCAK GEDE
yuuukkk aahhhh, berikutnyaa kita menuju Puncak Gede guys.. perjalanan dari alun-alun surya kencana menuju Puncak Gede gak lama kok, kalo kita sehat dan gak lelah, perjalanan bisa kita tempuh selama kurang lebih 1jam guys..
Jalur yang kita lewatin sama beratnya kayak jalur Putri menuju alun-alun surya kencana guys..
Hmmm, udara tidak terlalu dingin lagi dan kita menyaksikan pemandangan  yang sangat indah. waktu tempuh satu jam pun tidak terasa. Rasa lelah sepanjang perjalanan jadi hilang begitu mendapatkan pemandangan dari puncak gunung. Rasa puas yang sulit untuk di deskripsikan. Rasa inilah yang tidak bisa dibeli dimanapun. Inilah yang disebut kepuasan bagi seorang pendaki.
puncak gede diguyur hujan
wowww
pake mantel, hujan guys
narsis itu indah

kami beristirahat, berfoto-foto, dan memakan camilan yang kita bawa sambil mengobrol dan diguyur hujan guys... meskipun demikian rasanya tetap damai sekali hidup ini.. hehehe
lalu kabut tipis menyelimuti kita, awan-awan menutupi pemandangan dan guyuran hujan pun sudah semakin deras. Ini sudah saatnya untuk turun. Kita mengemasi barang dan bersiap-siap turun. Jalur turun yang kita lewati adalah jalur pendakian Cibodas.
sepanjang jalan kami diguyur hujan guys, makanya kami tidak mengabadikan moment kami saat turun.. hahahhaaa
Tunggu cerita aku di pendakian berikutnya ya guys.. hehehhee

Selamat membaca blogger, semoga bermanfaat..

-Amelia Arlita-